Teleskop Baru NASA Akan Mengungkap Materi Gelap Menggunakan Lensa Kosmik dan Gaya Gravitasi

Teleskop Baru NASA Akan Mengungkap Materi Gelap Menggunakan Lensa Kosmik dan Gaya Gravitasi

Teleskop Ruang Angkasa NASA Nancy Grace Roman, yang akan dimulai operasinya pada tahun 2027, akan merevolusi pemahaman kita tentang materi gelap dengan menggunakan lensa gravitasi untuk mempelajari kekuatan misterius ini. Dengan memanfaatkan kekuatan luar biasa dari lensa gravitasi—fenomena yang diprediksi oleh Einstein—Roman akan memeriksa distribusi massa galaksi dan memberikan gambaran terinci tentang alam semesta yang pernah ditangkap. Teknik ini, yang melibatkan penelitian bagaimana galaksi membengkokkan dan merusak cahaya objek yang lebih jauh, akan memberikan wawasan tanpa preseden tentang materi gelap, zat tak terlihat yang menyusun sebagian besar massa alam semesta. Sebuah makalah penelitian baru-baru ini
published in

Jurnal Astronomi Astrofisika

titled

Pandangan Romawi tentang Lensa Gravitasi yang Kuat

(2025)
menggali bagaimana pendekatan ini akan meningkatkan pemahaman kita tentang materi gelap dan sifatnya yang sulit ditangkap.

Gravitational Lensing: Sebuah Alat untuk Mempelajari Materi Gelap

Lensing gravitasi terjadi ketika gravitasi galaksi di depan melengkungkan dan memperbesar cahaya dari galaksi yang lebih jauh di belakangnya. Cahaya yang distorsi menciptakan pola unik, sering kali berbentuk busur dan cincin, yang memberikan petunjuk berharga tentang distribusi massa galaksi di depan dan setiap galaksi penghalang yang ada di antara keduanya.
materi gelap
. This phenomenon, first predicted by Einstein, is one of the most effective ways scientists can indirectly study dark matter, as it reveals how mass—particularly unseen mass—shapes the cosmos.

Instrumen Wide Field Instrument Roman, dilengkapi dengan kamera 300 megapiksel, akan dapat mengamati ruang yang luas dengan ketepatan luar biasa. Berbeda dengan teleskop sebelumnya seperti Teleskop Ruang Hubble, yang memiliki batasan baik dalam bidang pandang maupun resolusi, kemampuan terdepan Roman akan memungkinkannya mengidentifikasi dan menganalisis ribuan lensa gravitasi di seluruh langit. Ini tidak hanya akan meningkatkan pemahaman kita tentang materi gelap tetapi juga menawarkan peluang baru untuk mempelajari struktur fundamental alam semesta.

Majukan Penelitian tentang Lensa Gravitasi

“Ukuran sampel saat ini dari objek-objek ini dari teleskop lain cukup kecil karena kita bergantung pada dua galaksi yang harus sejajar hampir sempurna sepanjang garis pandang kita,” kata Bryce Wedig, seorang mahasiswa pascasarjana di Washington University di St. Louis dan penulis utama studi tersebut. “Teleskop lain terbatas pada bidang pandang yang lebih kecil atau pengamatan yang kurang akurat, membuat lensa gravitasi lebih sulit dideteksi.” Kemampuan survei yang luas dari Roman akan sangat meningkatkan jumlah lensa gravitasi yang dapat dideteksi dan dipelajari. Teleskop ini diharapkan akan menangkap lebih dari 160.000 lensa semacam itu, dengan sekitar 500 yang cocok untuk analisis rinci tentang materi gelap.

Perbaikan dalam deteksi ini sangat penting karena lensa gravitasi memberikan jendela unik ke dalam distribusi massa galaksi, memberikan pandangan ke dalam kehadiran tersembunyi materi gelap. Dengan mengukur distorsi kecil pada gambar galaksi latar belakang, astronom dapat melacak efek materi gelap pada skala kosmik, mengungkap petunjuk tentang distribusi dan sifat-sifatnya.

Gambar Tajam dan Beresolusi Tinggi dari Roman Akan Mengubah Permainan

Roman tidak hanya akan meningkatkan secara signifikan ukuran sampel kami—tetapi gambar beresolusi tinggi dan tajamnya juga akan memungkinkan kami menemukan lensa gravitasi yang terlihat lebih kecil di langit,” kata Tansu Daylan, peneliti utama studi tersebut dan asisten profesor di Universitas Washington. Ketepatan citra Roman akan memungkinkan para peneliti mendeteksi lensa yang jauh lebih kecil daripada yang sebelumnya dianggap mungkin. Ini akan memberikan wawasan baru tentang struktur materi gelap dan perannya dalam pembentukan galaksi dan struktur kosmik besar-besaran.

Kemampuan Roman untuk menangkap lensa-lensa yang lebih kecil akan sangat penting dalam mempelajari distribusi materi gelap pada skala yang lebih kecil. Dengan menganalisis bagaimana materi gelap tersebar di dalam galaksi-galaksi penghulu yang membentuk lensa-lensa ini, astronom dapat mengungkap informasi penting tentang sifat partikelnya—sesuatu yang telah menjadi salah satu misteri terbesar dalam astrofisika modern.


Menikmati artikel ini?

Berlangganan ke newsletter gratis kami
untuk cerita yang menarik, konten eksklusif, dan berita terkini.

Untuk berita lebih lanjut seperti ini, kunjungi
iosaphat.com
.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *