Video viral sedang mengguncang media sosial. Pada pandangan pertama, sepertinya hanya sebuah wawancara vox pop biasa: seorang pria mewawancarai dua wanita muda di luar klub malam. Namun, begitu urutan itu dimulai, perasaan tidak nyaman mulai muncul. Dan ada alasan yang bagus untuk itu: kedua wanita tersebut… tidak ada.
Dialog yang absurd namun menarik
Selamat datang di era video buatan kecerdasan buatan (AI), di mana garis antara nyata dan virtual semakin memudar. Urutan ini dibuat dari awal menggunakan Veo 3 AI, alat baru yang diumumkan oleh Google pada tanggal 20 Mei 2025. Dan itu luar biasa… dan mengkhawatirkan.
Dalam video yang dimaksud, seorang pria terlihat menyerahkan mikrofon kepada dua wanita yang kelihatan sedikit mabuk. Dia bertanya kepada mereka,
Langkah apa dari AI yang setiap kali membuat para penentang gila?
Salah satunya menjawab, terlihat bingung,
Kamu harus mengakui itu, ini gila, sudah selesai! Kita sudah kalah! Apakah kamu paham?
Sebuah ledakan yang sepertinya datang langsung dari mimpi yang diterjemahkan dengan buruk… atau skrip yang dihasilkan oleh mesin. Meskipun respons tidak koheren ini menghibur pada awalnya, itu dengan cepat membangkitkan kecurigaan. Penampilan, gerakan, nada suara: semuanya tampak pada saat yang sama terlalu nyata… dan anehnya tidak nyata.
Ilusi yang diciptakan oleh kecerdasan buatan
Wawancara jalanan ini sebenarnya tidak pernah terjadi. Ini sepenuhnya dibuat oleh kecerdasan buatan menggunakan Veo 3, alat pembuatan video baru-baru ini diluncurkan oleh Google. Mampu menghasilkan video dari deskripsi teks sederhana, Veo 3 juga mencakup dialog, efek suara, dan animasi (sangat) realistis dari wajah dan gerakan. Hasilnya: rekaman yang tampak seperti telah direkam di jalan, tetapi tidak pernah difilmkan.
Reaksi antara kekaguman dan kecemasan
Dengan lebih dari 14 juta tayangan di X (sebelumnya Twitter), postingan tersebut telah memicu gelombang komentar yang luar biasa. Beberapa pengguna internet mengatakan mereka benar-benar merasa teror:
Semua berakhir untuk manusia,
Sangat realistis,
Segera, tidak akan ada yang tahu apa yang benar atau salah.
Orang lain mengangkat referensi film seperti “Inception” atau berbicara tentang “simulasi multidimensi,” karena hasilnya tampak begitu mengganggu. Beberapa suara mencoba untuk menempatkan hal-hal ke dalam perspektif:
Kamu bisa lihat bahwa video ini dihasilkan oleh AI. Tidak ada yang berbicara seperti itu,
menggarisbawahi komentar yang lebih praktis.
Pergeseran yang mengkhawatirkan untuk masa depan citra
Tipe konten ini mengangkat pertanyaan besar tentang keaslian gambar dan kata-kata yang beredar online. Jika video yang realistis seperti ini dapat dihasilkan sepenuhnya tanpa pengambilan gambar atau aktor, apa yang akan terjadi pada konten jurnalistik, bukti visual di pengadilan, atau bahkan kenangan digital yang kita bagikan?
Munculnya deepfake generasi baru ini memaksa kita untuk merombak hubungan kita dengan gambar. Wawancara di jalan, yang dulu dianggap sebagai format paling “otentik”, kini juga menjadi rentan terhadap manipulasi.
Moral dari cerita ini adalah bahwa video ini mungkin hanya awal. Dengan kekuatan generatif model yang semakin berkembang, apa pun yang tampaknya direkam bisa jadi diciptakan besok, mengaburkan garis antara fiksi dan realitas sepenuhnya. Video ini bukan hanya demonstrasi teknis. Ia berfungsi sebagai peringatan. Kita memasuki era di mana penglihatan saja sudah tidak cukup untuk dipercaya, dan di mana kewaspadaan digital menjadi keterampilan yang esensial.